air mata menakung
senyum perih di tanam
aku menanak perih
melihatmu dengannya
air mata menakung
menadah kehilangan
memeluk pilu
merentas berhektar sunyi
air mata menakung
ketika kulihat dirimu
memotong waktu
meninggalkanku
air mata menakung
sehamparan malam
sepai-sepai kenangan
hilang dimakan arang
air mata menakung
bergelayut di pucuk mata
memanjat kesumat
di puncak hianat
air mata menakung
di anjung malam
hatiku berpesta pilu
kepedihan pun tergelak
air mata menakung
di ujung imaji
di sauh waktu
menggenggam jantung
air mata menakung
mereguk duka
karena kehilangan
dahan jiwaku
Ditulis dalam perjalanan sore ini dari ceruk waktu
oleh Ayuu Feat Ayuu
Jakarta 24 Maret 2011 ; 19:50 W
Selasa, 29 Maret 2011
Sepatah Risau (puisi)
aku
memaksa rindu berbelok ke hulu
di peram gubuk luka
yang mengutuk waktu
aku
mendambamu dalam malam
bak sepai batu
yang mencumbu sunyi
aku
bersarang risau
dan igau yang tak bertepi
dalam warna linggam belukar
aku
memekatkan sendu
dalam gemetar yang getar
menuai risau
aku
menyemah impian
di bawah mimbar langit
di hujani gemerlap bintang
aku
meyakinimu dawai ku
dengan ketulusan hati
dalam irama belati luka
aku
mengharap manis
dalam empedu yang teramat pahit
mencoba mendaur ulang takdir
Ditulis sore ini dari ceruk waktu
oleh Ayuu Feat Ayuu
Jakarta 26 Maret 2011 ; 20:35 WIB
memaksa rindu berbelok ke hulu
di peram gubuk luka
yang mengutuk waktu
aku
mendambamu dalam malam
bak sepai batu
yang mencumbu sunyi
aku
bersarang risau
dan igau yang tak bertepi
dalam warna linggam belukar
aku
memekatkan sendu
dalam gemetar yang getar
menuai risau
aku
menyemah impian
di bawah mimbar langit
di hujani gemerlap bintang
aku
meyakinimu dawai ku
dengan ketulusan hati
dalam irama belati luka
aku
mengharap manis
dalam empedu yang teramat pahit
mencoba mendaur ulang takdir
Ditulis sore ini dari ceruk waktu
oleh Ayuu Feat Ayuu
Jakarta 26 Maret 2011 ; 20:35 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)