Senin, 07 Maret 2011

Aku Hanya Wanita Biasa

Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak...

Terima kasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih....

Padahal kau begitu tahu begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.
Karenanya ku ingin kau tau,aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan.

Maka ketahuilah...

Kepadamu yang akan memilihku kelak...

Aku tak sebijak bunda Khadijah, karenanya ku ingin kau tau,
aku bisa saja berbuat salah dan begitu membuatmu marah.
Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku,
nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku durhaka kepadamu...

Duhai kau yang yang telah memilihku kelak....

Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu,
ada kalanya aku akan terlihat begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur,
untuk menyiapkan makan untukmu dan malaikat-malaikat kita nanti -InsyaAllah-.
Maka, aku akan tampak kotor dan bau asap.
Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita,
agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.

Maka mungkin aku tidak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.
Ataukah kau akan menemukanku terkantuk-kantuk saat mendengar keluham dan ceritamu,
bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu,
tapi semalam saat kau tertidur dengan nyenyak,
aku tak sedetikpun tertidur kerana harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel,
dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatan ku...

Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak...

Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah,
menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa,
aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku,
dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu,
maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya belaianmu...
Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadam segala resahku...

Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak...

Ketahuilah, aku tak secerdas Aisyah..
Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-NYA..

Jangan segan membangunanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih..

Jangan letih mengingatkanku untk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah..

Bimbing tanganku ke Jannah-NYA agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya...

Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku...

Seiring berjalanya waktu,kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah,
akan menipis dam memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar...
Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu...
Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu...
Maka jangan pernah berpaling dariku...
Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
yaitu rasa cintaku padamu...

Ketahuilah... Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu.
Maka cintailah aku karena-NYA, dengan apa adanya aku...
Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna...
Maafkan aku karena aku bukan istri Nabi...

Aku hanya wanita biasa..........

Bunga yang Indah

Bunga yang kembang dan cantik itu jarang yang wangi... begitulah juga orang yang cantik; kebanyakannya jarang berbudi.

Apabila si gadis dipuji dengan kata-kata, "kamu ni cantiklah," maka akan menguntumlah sekuntum senyuman dibibirnya dan berbungalah hatinya. Tersipu-sipulah ia.

Ah... siapa yang tidak seronok bila dikatakan cantik dan menawan? Begitulah resam manusia,
seronok bila dipuji kecewa bila dikeji.

Tetapi lain halnya bagi si mukmin yang merasa dirinya miskin dengan Tuhannya.
Terasa kerdil tatkala berhadapan dengan pujian dan sanjungan manusia.
Wanita yang cantik selalu ditimpa 'perasan' kerana sedar dirinya punya kelebihan.

Kata orang, wanita cantik banyak mahunya. Diri rasa bangga, seisi dunia mahu digenggamnya.
Kalau ia seorang gadis dirinya sanggup menjadi tukaran dengan wang yang beribu.
Ada pula yang rela menjadi andartu. Hidup liar bak merpati, senang didekat dan ditangkap lari.

Jika dia seorang isteri yang sedar dan bangga dengan kecantikkannya maka suamilah yang menjadi mangsa.
Si suami selalu melutut dan kalah dengan kehendak dan karenahnya.
Lebih malang jika si suami pula suka akan kecantikan isterinya.
Ia menyayangi isteri atas dasar kecantikannya.

Jadilah laksana Nakhoda
Ke mana diarah di situlah perginya,
alangkah dayusnya dia.Si isteri yang cantik rupawan akan merajuk
dan meragam seandai kemahuannya tidak tercapai, mengugut,
merajuk hendak balik kampung atau minta cerai.

Alangkah indahnya jika si isteri tadi,
kecantikannya digunakan untuk meniup semangat jihad ke lubuk hati mujahidin. Ketahuilah, keutamaan dan nilai diri seorang wanita sama ada cantik atau tidak adalah pada akhlaknya.

Andai dia seorang isteri, ketaatannya pada suami adalah akhlak yang indah.
Wanita yang cantik tetapi tidak berbudi pekerti tinggi,
lebih-lebih lagi isteri yang cantik yang derhaka pada suami adalah ibarat bunga raya.
Cantik warnanya, harumnya tiada.

Sebaliknya wanita yang kurang cantik tetapi berakhlak mulia, taat suaminya,
sentiasa mencari keredhaan-Nya, ibarat bunga cempaka.
Tiada rupa tetapi harumnya memikat jiwa.

Antara bunga raya dan bunga cempaka pastilah cempaka diminati orang.

Kasihan si bunga raya, tidak dijual atau dipakai orang.
Ibarat gadis murahan yang mempertontonkan kecantikan.
Konon nanti ada yang berkenan tetapi tidak sedar diri jadi mainan.

Wanita yang kurang cantik pula jika tidak berakhlak akan meyakitkan hati dan mata.
Ibarat bunga yang tidak cantik tidak pula harum dan wangi.
Maka tiadalah apa-apa tarikan dan keindahan padanya.

Usah bangga dan usah pula risau akan paras rupa untuk merebut kasih sayang manusia.
Tetapi marilah berlumba-lumba untuk menjadi wanita yang bertaqwa dan berakhlak mulia.
Nescaya disayangi Allah serta makhluk-makhluk-Nya.

Seharusnya diri yang dikurniakan Allah dengan nikmat kecantikan sentiasa resah jiwanya.
Bukan kerana takut luput kurniaan itu dari dirinya.
Bukan jua kerana ada yang iri hati dan mahu menganiayai atau menandingi kejelitaannya.
Resah adalah kerana menghitung pahala-pahala yang tinggal akibat pujian dan sanjungan manusia yang bakal menjerumuskan dirinya ke jurang neraka.

Mengira-ngira bagaimana untuk meruntuhkan gunung mazmumah
(sikap negatif) akibat dari kecantikan diri yang dijulang bagaikan mahkota.
Apa lagi jika kecantikan itu hidangan setiap insan, cantik indah tetapi hina terdedah.
Menjadi mainan nafsu dan syaitan.

Bersyukur dengan segala nikmat Tuhan. Baik buruk,
cantik hodoh itu adalah pemberi-Nya.
Yang berwajah cantik atau hodoh sama-sama perlukan persediaan.
Akan tiba saatnya jua di mana yang berwajah cantik indah dikerumuni oleh cacing
dan ditimbusi tanah di liang lahad yang gelap lagi sunyi.

Tatkala itu bersandinglah manusia dengan kematian.
Apakah baru di kala itu mahu diucapkan nikmat iman dan Islam itulah sebesar-besar pemberian Tuhan? Baru sanggup berjuang, berkorban apa saja demi mendapatkannya?
Sebelum segala-galanya terlewat sama-samalah kita daki anak-anak tangga menuju ke puncak taubat.

Asal manusia dari setitis mani yang hina. Sehina itulah pula dirimu wahai wanita.
Kenangilah nasib diri di hari penghisaban. Segala pinjaman Tuhan itu,
untuk apa digunakan.
Lunakkan hati, tenangkan perasaan. Lihatlah ke seluruh penjuru alam.
Di mana saja mata menjurus di sana ada tanda keagungan Tuhan.

Dongakkan kepala ke langit biru, tundukkan wajah ke bumi yang hijau.
Saksikanlah kilauan mentari, percikan cahaya bulan dan bintang.
Langit yang dijadikan-Nya tidak bertiang, gunung-ganang tidak berpancang.
Usah terlena dibuai keindahan, sesungguhnya pada segalanya itu terkandung pengajaran

Bicara Hati seorang Wanita

Segala puji hanya bagiMu Ya Allah
Lantaran telah menjadikan daku – seorang wanita
Dicipta dari tulang rusuk kiri Adam
Dengan seindah dan sebaik ciptaan...

Daku…..Si tulang bengkok
Yang KAU gubah dengan kekuatan perasaan
Mengatasi panjangnya akal fikiran, sebagai fitrah dan anugerah
Hasil doa seorang lelaki
Namun Ya Allah
Biarlah kejadianku memberi guna, bengkok yang ada manfaatnya.

Kiranya daku menjadi seorang isteri
Kurniakanlah padaku kekuatan
Menjadi tulang belakang seorang suami, seorang mujahid
Pengembang perjuangan disayap kiri
Diadun dengan kelembutan
Menjadi teman sejati, sahabat setia, penyejuk mata,
pembina semangat dan penguat jiwa
Seanggun peribadi Saidatina Khadijah
Ketenangan baginda Rasulullah, utusan Allah...

Bebas jiwa dari belenggu keperempuanan
Yang memiliki sembilan nafsu
Merdeka dari kepentingan peribadi
Setulus Siti fatimah yang seringkali ditinggalkan suami, Saidina Ali
Dihantar pemergiannya tanpa bertanya “Bila kan pulang?
”Disambut kepulangannya dengan penuh khidmat dan kemanisan
Bersulamkan kemesraan...Rumah tangga adalah syurga
Wadah suburnya CINTA ketuhanan, Ubudiyyah
Akal yang tunggal tidak dibiarkan
Hanya berlega dicelahan periuk belanga
Di sebalik lipatan lampin anak
Menjangkau kebangkitan Islam di alam sejagat
Menjadi pentadbir di sebalik tabir!!!

Namun Ya Allah
Siapalah daku untuk memiliki
Watak wanita solehah pendamping nabi
Dak berkaratnya mazmumah yang bersarang dihati
Maka kurniakanlah daku
Sekeping hati yang sentiasa insaf
Hak seorang suami Tidak kan mungkin kupenuhi
Biar telah ku jilat nanahnya yang berlelehan
Biar telah ku tadahkan wajahku
Buat mengusap debu di telapak kakinya……

Dan sememangnya daku mengimpikan
Watak seorang ibu
Yang bakal melahirkan
Putera-putera secekal Musa’ab bin Umar
Menggadai dunia demi kasih Tuhannya
Segigih Zubair Ibnu Awwaam
Yang diangkat Rasul sebagai ‘hawarij’nya
Hasil didikan seorang wanita bergelar ibu
Jua Memiliki puteri setabah dan seteguh Masyitah
Rela direbus demi mempertahankan iman
Atau sesuci Maryam – seluruh hidupnya Mengabdikan diri kepada Allah

Meskipun daku bukan ibunya yang memiliki peribadi semurni Siti Fatimah
Ibu Syeikh Abdul Kadir Jailani
Yang tiap titis darah mampu berzikir ke hadrat Ilahi
Namun Mudah-mudahan zuriatku

Bakal menampilkan Mujahid-mujahid yang rindu memburu syahid
Srikandi-srikandi yang mampu memakmurkan muka bumi Allah
Dengan ketaqwaan, kesolehah, ramainya ummat Rasulullah
Yang saling redha berkorban dan dikorbankan
Buat menyemarakkan Islam di akhir zaman
Sebagaimana kisah seorang ibu yang telah kematian Putera-puteranya di medan jihad :
“Mereka telah berbahagia sebagaimana aku bahagia.

Aduhai,kiranya aku punya seorang anak lagi,Kurelakan dia turut gugur di jalan Ilahi!
”Dan seandainya daku ditaqdirkan kehilangan mereka
Setenang Ummu Faisal
Yang tidak menjadikan kematian suami dan anak-anaknya Halangan
Kecintaan padaMu Ya Ilahi....

Redhailah daku yang dhaif ini sebagai hamba
MuInilah pengaduan harap dan munajat
Kiranya KekasihMu sendiri pernah menyatakan
“ Kulihat kebanyakan dari isi neraka itu adalah wanita"
Kejujuran mencerminkan peribadi....
Ku Tetap menunggu Si Soleh yang memimpinku ke syurga..
ku Tetap tunggu..ku tetap tunggu...

Kaifa Haluk Ya Nafsy?

Kaifa Haluk Ya Nafsy?
Apa Kabar Wahai diriku?......

Apa Warnamu Hari ini??...
Sudah lama aku tak memperdulikan keadaan dirimu.

Masih kah dirimu seperti dahulu??...
Masih kah Allah menjadi kecintaan utamamu ??...
Masih kah nikmat Iman menyertaimu ??..

Apa Kabar Wahai Diriku ??...
Rindu rasanya aku ingin merasakan lezatnya saat melihatmu
menangis saat mengingat maksiat~maksiat yang mengiringi hari~harimu.

Apa Kabar Wahai Diriku ??....
Bagaimana amal~amal mu kemarin ??...
Apakah masih sama seperti hari ini ??...
Apakah kau menjadi diri yang puas dengan prestasi amalmu yang tak pernah meningkat ??...

Wahai Hatiku......
Bagaimana dengan mu??....
Apakah kau masih sibuk dengan impian~impian dunia dan melalaikan bekal akhiratmu ??...
Berapa banyak bahasa Allah yang kau baca hari ini ??...
Atau,
bahasa manusia menyempitkan perkataanmu hingga kau terlena ??...

Apa kabar Wahai Diriku ??....
Berapa amanah yang kau sia~sia kan hari ini ??...

Wahai Diriku....
Apa yang memberatkan langkahmu ??...
Apa yang menghalangimu untuk menambah imanmu ??....

Wahai Diriku.....
Betapa kau menjadi manusia yang angkuh...
Betapa dirimu selaku hanyut dalam tidur malammu
yang panjang tanpa pernah menemui Robb mu...

Wahai diriku.....
Yang tak sanggup melawan panasnya api dunia,
Apakah panasnya jahannam sanggup kau tahan,
wahai diriku ??....

Apa yang membuat hatimu begitu mudah di kotori ??.....
Apa yang membuat lidahmu begitu mudah menyakiti ??...
Apa yang menghalangimu untuk mendapatkan Cinta Allah ??....

Wahai Diriku.....
Cinta mana yang kau kejar ??

Wahai Diriku.......
Kebahagiaan mana yang kekal untukmu ??

Wahai Diriku yang egois...
Wahai Diriku yang penuh maksiat...
Wahai Diriku yang tak pernah bersyukur....
Wahai Jiwa yang tamak....
Tuhan mana yang kau kira memberimu Rizki ??

Wahai Diriku....
Surga Tuhan mana yang kau harapkan ??
Apa kau begitu memuja keindahan dunia yang fana...

Wahai Diriku....
Yang merasa "cantik" Nikmat mana yang telah kau syukuri ??...

Jawablah Wahai Diri...........

Jawablah Wahai Diri............

Semoga Bermanfaat,

Segala Perasaan itu Indah Jika...

…...…,•’``’•,•’``’•,
…...…’•,`’•,♥,•’`,•’
...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥


Cinta itu indah..jika cinta itu kerana ALLAH..kerana cinta itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada sesiapa sahaja yang kamu cintai..

Rindu itu indah…jika rindu itu kerana ALLAH…kerana rindu itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada sesiapa sahaja yang kamu rindui…

Kegembiraan itu indah..jika gembira itu kerana ALLAH…kerana gembira itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang membuat kamu gembira…

Sedih itu indah..jika sedih itu kerana ALLAH..kerana sedih itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang membuat kamu sedih…

Bosan itu indah..jika bosan itu kerana ALLAH..kerana bosan itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang kamu bosankan…

Kesibukan itu indah..jika sibuk itu kerana ALLAH..kerana kesibukan itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang kamu sibukkan…

Sakit itu indah..jika sakit itu kerana ALLAH..kerana kesakitan itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang menyakitkan kamu…

Benci itu indah..jika benci itu kerana ALLAH..kerana kebencian itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang membuat kamu benci…

ღ♥ღ♡ღ♥ღ♡ღ♥ღ♡ღ♥ღ♡

___۩❉۩❉۩___۩❉۩❉۩
_۩❉_____۩❉❉۩_____❉۩
۩❉_________۩________❉۩
۩❉__________________❉۩
_۩❉____________█▓▒_▒▓█
__۩❉__________█▓▒♥_♥▒▓█
____۩❉_________█▓▒♥▒▓█
______۩❉__ * __❉█▓▒▓█
________۩❉__❉۩___█▓█
__________۩❉۩______█
___________ ۩ ,

ღ♥ღ♡ღ♥ღ♡ღ♥ღ♡ღ♥ღ♡


Kesusahan dan derita itu indah..jika ia kerana ALLAH..kerana derita dan kesusahan itu akan sampai kepada ALLAH dahulu, kemudian barulah kepada apa sahaja yang membuat kamu susah dan derita..

Maka, niatlah segala perasaan kita hanya untuk ALLAH..HANYA UNTUK MENDAPATKAN KEREDHAAN ALLAH...

JUJURLAH kepada ALLAH..atas segala yang menimpa kamu...atas segala yang diperbuatkan oleh kamu..
dan KEMBALIKANLAH SEGALA PERASAAN itu kepada ALLAH kembali..kerana ALLAH jua lah yang memberi segala perasaan itu..

Jika ia MEMBERI KEBAIKAN dan menghapuskan dosa-dosa untuk kamu, menyempunakan diri kamu di kemudian hari, maka REDHALAH dengan perasaan itu..mohonlah, berdoalah agar ALLAH perbaiki diri kamu...dan BERUSAHA lah untuk MUHASABAH diri..cari di mana KELALAIAN kamu selama ini...dan BERUSAHALAH memperbaiki diri...

Jika perasaan itu MENAMBAHKAN DOSA-DOSA kamu, maka MOHONLAH DIHILANGKAN ..hanya kerana takut akan MURKA, AZAB ALLAH di 'sana' nanti..

SERAHLAH DIRI kepada ALLAH..dalam APA sahaja yang berlaku kepada kamu..InsyaALLAH, ALLAH akan mengembalikan kembali perasaan-perasaan kamu itu mengikut apa yang TERBAIK untuk kamu…

Percayalah, ALLAH TIDAK PERNAH menyiksa kamu, kerana bukan itu tujuan kamu diciptakan..
ALLAH sentiasa merindui dan mencintai kamu, hamba-hambaNYA ,lebih dari segala manusia yang ada di muka bumi ini...

ALLAH memberi perasaan-perasaan itu untuk memberi 'isyarat' CINTA dan KASIH SAYANG NYA untuk kamu KEMBALI kepada NYA...kembali tenang HANYA jika BERSAMANYA...

JIka masih belum ketemui 'keindahan' itu, sekurang-kurangnya kamu mendapat REDHA ALLAH..kerana kamu MENGINGATI DIA dan BERNIAT HANYA KERANA DIA di setiap apa sahaja yang menimpa kamu...

Apakah yang lebih bernilai dari REDHA ALLAH? dari RAHMAT ALLAH? dari KETENANGAN daripada ALLAH? dari perasaan KEINDAHAN hanya dengan 'BERSAMA' ALLAH?

InsyaALLAH, kamu, kita semua akan ketemu ‘keindahan’ itu…jika kerana ALLAH...percayalah…

Amin Ya Rabbal Alamin..



✿ Prinsip ABC ✿
✩ A mbil yang baik
✩ B uang yang buruk
✩ C iptakan yang baru
Keep Istiqomah wa HAMASAH


Duhai Calon Imamku

Wahai kaum ADAM,

usah mengharapkan ketaatan,

binalah kepimpinan..usah mengharapkan wanita semulia Saidatina Fatimah Az-zahrah,,
andai peribadimu tidak sehebat saidina Ali Karamullah Wajhah..

Wahai kaum HAWA,akal setipis rambutmu,

kukuhkanlah dgn ilmu..Perasaan serapuh kaca,perkuatkanlah dgn iman..
Hati selembut sutera,hiasilah dgn peribadi..Romantis namun tidak kalis
Untukmu calon 'Imam'ku
yang tiada siapa mengenali termasuklah diri ini,
dirimu masih rahsia Penciptamu..rahasia yang telah ditentukan untukku,
yang perlu ku singkap dengan segunung taubat dan sepenuh kesungguhan sujudku,
cuma jambatan istikharah jua yang bisa merungkai rahasiaku ini....

Ketahuilah wahai mujahidku,Ketahuilah bahawa namamu tidak menjadi idamanku,
apa lagi untuk menatap wajahmu,Menggeletar diri ini apabila terfikirkan azab Allah,
justeru diri ini amat bersyukur,kerana masih tidak ditakdirkan sebarang pertemuan sedar antara kita,
ku bimbang andai terjadi pertemuan itu sebelum lafaz akad darimu,sungguh kita menempuh siksaan Allah.

Ya Allah .. lindungi kami...

Biar bertahun lama yang ku tunggu bukan dirimu,
tetapi yang ku tunggu adalah lafaz akad yang akan membimbing diri ini ke Jannah Allah,
Apalah artinya perasaan kasih yang bersemi untukmu suamiku andai maharnya
bukan kemampuanmu untuk mendidikku menjadi mujahidah yang mencintai DIA lebih dari segalanya...

Tiada yang lebih bahagia suamiku,
melainkan didikanmu yang akan membuatkan diri ini mencintai perjuangan menegakkan Deen ini,
berikan ku sepenuh kekuatanmu dalam mendidik iman ku,
agar syahidmu ku damba,berikanku segala kasihmu jua agar sujudku kan tegar padaNya
dalam memohon dikurniakan pada kita mujahid-mujahidah
yang akan menyambung perjuangan Islam para Nabi terdahulu.

Berikanku sepenuhnya sebahagian hati
yang kau sediakan untuk diriku agar sebahagian hati mu itu akan
menjadi inspirasi padaku untuk menghantar satu per satu mujahid kita ke medan jihad,
Mungkin kau hairan suamiku,
mengapa diri ini hanya mahukan sebahagian hatimu dan bukan sepenuhnya.
Suamiku,

hatimu itu milik robbul jaleel,dan ku pohon sebahagian itu sebagai semangatku wahai suamiku,
Dari awal lagi sudah ku didik hati ini,

bahwa dirimu suami ku bukan milikku dan juga mujahid-mujahidku itu bukan milikku..
kalian milik Allah,dan diriku hanya medan yang diciptakanNya
untuk menyambung generasi jihad dari rahim ini,

Wahai suamiku,diri ini sekarang,hanyalah dalam mujahadah mentarbiyyah jiwa
agar diriku bisa menjadi sayapmu mengenggam syahid.
Tersangatlah bimbang diri ini andai ku gagal mendidik hati,

kerana yang kuimpi seorang pejuang untuk menyambung jihad
yang terbentang dengan melahirkan para mujahid...
Wahai suamiku,
walau dimana jua dirimu dan siapa jua dirimu yang pasti bersama kita mendidik hati
mencintai SYAHID demi redha-NYA,sebagai hamba yang
menikmati kurniaan yang tidak terkira dari rafiul a'la,
bersamalah kita bersyukur,bersyukur dengan mencintai DIA,
lebih dari segala isi dunia dan dunia fana...

kerana hilang arti pada sebuah kehidupan andai cinta dari Allah tidak kita balas,
andai cinta sementara bisa melukakan hati sepatutnya hati-hati kita robek sudah
kerana gagal membalas segunung cinta dari DIA Maha Esa...

Semoga semuanya terjawab dalam sujud yang kita labuhkan demi redhaNya...
biarlah seribu malam berlalu tapi pastikan ianya berlalu
dengan alunan sendu dalam sujud kita diatas lembaran tahajjud dan istikharah...
InsyaAllah inilah pencarian kita...